DIAGRAM TEKANAN UAP UNTUK CAMPURAN CAIRAN MUDAH MENGUAP (VOLATILE)
Salah
satu pembahasan dalam materi Campuran Cairan Atsiri (mudah menguap) adalah
tentang diagram tekanan uap. Dalam larutan ideal dua cairan, komponen-komponen
tekanan berhubungan dengan komposisinya. Hal tersebut berdasarkan hukum Raoult,
yaitu : (Persamaan 1)
Yang mana PA*menyatakan
tekanan uap A murni dan PB*menyatakan
tekanan uap B murni. Oleh karena itu, tekanan uap campuran total P dituliskan dalam persamaan :
(Persamaan 2)
Persamaan di
atas menunjukkan bahwa tekanan uap total (pada beberapa temperatur campuran)
berubah secara linier dengan komposisi dari PB*ke
PA*sebagaimana
χAberubah dari 0 ke 1. (Gambar 1)
Gambar di atas
menunjukkan variasi tekanan uap total pada campuran biner dengan fraksi mol A
pada cairan yang mematuhi hukum Raoult.
Dua asumsi utama
yang diperlukan untuk mereduksi perhitungan kesetimbangan uap-cair terhadap
Hukum Raoult adalah :
·
Fasa uap adalah gas
ideal
·
Fasa cair adalah
larutan ideal
Asumsi pertama
berarti bahwa hukum Raoult dapat diterapkan untuk tekanan rendah sampai
menengah. Penerapan kedua bahwa ini memiliki perkiraan validitas hanya ketika
komponen yang menyusun sistemnya sama secara kimia. Hanya saja sebagai gas
ideal yang menjalani perilaku gas nyata pada keadaan standar yang dapat
diperbandingkan, larutan ideal merepresentasikan prilaku menuju prilaku larutan
nyata yang dapat diperbandingkan. Prilaku larutan ideal sering diperkirakan
dengan fasa cair dimana spesies/komponen molekular tidak terlalu berbeda dalam
ukuran dan sifat kimianya sama. Oleh karena itu campuan isomer, seperti orto-, meta-, dan para-xylena, sangat
memenuhi terhadap prilaku larutan ideal. Begitu juga campuran anggota deret
homolog seperti, n-heksan/n-heptan, etanol/propanol, dan benzen/toluen. Contoh
lain adalah aseton/asetonitril dan asetonitril/nitrometan.
Batasan hukum Raoult adalah bahwa
ini dapat diterapkan hanya terhadap spesies untuk yang tekanan uapnya diketahui
dan ini memerlukan spesies subkritikal,
yaitu aplikasi temperatur di bawah spesies temperatur kritis.
Komposisi cairan dan uap tidak harus
sama dalam kesetimbangannya. Logika pasti mengatakan bahwa uap lebih banyak
ditemukan dalam komponen yang mudah menguap. Hal tersebut dapat dipastikan oleh
tekanan parsial komponen dengan menggunakan hukum Raoult di atas. Kemudian YAdan YB, adalah : (Persamaan 3)
Tekanan parsial dan tekanan total
dapat dinyatakan dalam fraksi mol cairan dengan persamaan 1, yang menghasilkan
: (Persamaan 4)
Sekarang kita harus memperlihatkan
bahwa jika A adalah komponen yang lebih mudah menguap maka fraksi mol dalam uap
adalah YAlebih besar
daripada fraksi mol dalam cairan XA.
(Gambar 2)
Gambar di atas
menunjukkan bahwa fraksi mol A dalam uap larutan ideal biner dinyatakan dalam
fraksi molnya sebagai cairan; dihitung menggunakan persamaan 3 dan 4 untuk
berbagai nilai PA*/PB*,
dengan A lebih volatile daripada B. Pada semua kasus, dalam A lebih banyak
mengandung uap daripada cairan. Perhatikanlah jika B tidak menguap pada
temperature yang diinginkan PB*=
0, sehingga B tidak memberikan kepada uapnya (YA= 0).
Persamaan 3 dan 4 memperlihatkan
kebergantungan tekanan uap total terhadap komposisi cairan. Karena dapat
menghubungkan komposisi cairan dengan komposisi uap melalui persamaan 3 dan 4,
kita juga dapat menghubungkan tekanan uap dengan komposisi uap itu sendiri,
dengan menggunakan hukum Dalton. Hasilnya : (Persamaan 5)
Hal tersebut
tergambar pada (Gambar 3)
Kebergantungan tekanan
uap sistem yang sama seperti dalam Gambar 4, tetapi dinyatakan dalam fraksi mol
A dalam uap, dengan menggunakan persamaan 5.
Nama : Qumil
Lailatu Nabilah
Komentar
Posting Komentar