Kesetimbangan Asam Basa
Setiap
yang ada di muka bumi ini untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya dibutuhkan
keseimbangan, tidak berlebihan dan tidak pula kekurangan. Hal ini berlaku untuk
semua yang hidup di muka bumi, baik abiotik maupun biotik salah satunya yaitu
manusia yang contohnya adalahkandungan asam basa yang ada dalam tubuh.
Asam adalah setiap senyawa kimia yang
melepas ion hidrogen kesuatu larutan atau kesenyawa biasa. Contoh asam klorida
(HCl), yang berionisasi dalam air membentuk ion-ion hidrogen (H+) dan ion klorida
(Cl-). Demikian juga, asam karbonat (H2CO3) berionisasi dalam air membentuk ion
H+ dan ion bikarbonat (HCO3-). Basa
adalah senyawa kimia yang menerima ion hidrogen. Contoh, ion bikarbonat HCO3-,
adalah suatu basa karena dapat menerima ion H+ untuk membentuk asam karbonat
(H2CO3). Demikian juga fosfat (HPO4) suatu basa karena dapat membentuk asam
fosfat (H2PO4). Protein-protein dalam tubuh juga berfungsi sebagai basa karena
beberapa asam amino yang membangun protein dengan muatan akhir negatif siap menerima
ion-ion hidrogen.
Asam kuat adalah asam yang berdisosiasi dengan cepat
dan terutama melepaskan sejumlah besar ion H+ dalam larutan. Contohnya HCl.
Asam lemah mempunyai lebih sedikit kecenderungan untuk berdisosiasikan
ion-ionnya dan oleh karena itu kurang melepaskan H+. Contohnya H2CO3. Basa kuat
adalah suatu basa yang secara cepat dan kuat dengan H+ dan oleh karena itu
dengan cepat menghilangkannya dari larutan. Contoh ion hidroksil (OH-), yang
bereaksi dengan cepat membentuk air (H2O).Basa lemah adalah basa yang secara
lemah bereaksi dengan ion H+, contohnya HC03-.
Pengaturan ion hidrogen yang tepat bersifat penting
karena hampir semua aktifitas sistem enzim dalam tubuh dipengaruhi oleh
konsentrasi ion hidrogen. Oleh karena itu perubahan konsentrasi hidrogen
sesungguhnya merubah fungsi seluruh sel dan tubuh. Konsentrasi ion hidrogen
dalam cairan tubuh normalnya dipertahankan pada tingkat yang
rendah,dibandingkan dengan ion-ion yang lain,konsentrasi ion hidrogen darah
secara normal dipertahankan dalam batas ketat suatu nilai normal sekitar
0,00004 mEq/liter. Karena konsentrasi ion hidrogen normalnya adalah rendah dan
karena jumlahnya yang kecil ini tidak praktis, biasanya konsentrasi ion
hidrogen disebut dalam skala logaritma dengan menggunakan satuan pH.
pH = log 1/H+
pH=-log H+
Normal H+ adalah 0,00000004 Eq/liter.oleh karena itu pH normal adalah:
pH= -log (0,00000004)
pH= 7,4
pH=-log H+
Normal H+ adalah 0,00000004 Eq/liter.oleh karena itu pH normal adalah:
pH= -log (0,00000004)
pH= 7,4
Dari rumus diatas, dapat diketahui bahwa pH
berhubungan terbalik dengan konsentrasi ion hidrogen. Oleh karena itu pH yang rendah
berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen yang tinggi dan pH yang tinggi
berhubungan dengan konsentrasi ion hidrogen yang rendah.
Derajat
keasaman (pH) darah manusia normalnya berkisar antara 7.35 hingga 7.45. Tubuh
manusia mampu mempertahan keseimbangan asam dan basa agar proses metabolisme
dan fungsi organ dapat berjalan optimal.Keseimbangan asam basa dalam tubuh
manusia diatur oleh dua sistem organ yakni paru dan
ginjal. Paru berperan dalam pelepasan (eksresi CO2) dan ginjal berperan dalam
pelepasan asam.
Tubuh manusia menggunakan 3
mekanisme untuk mengendalikan keseimbangan asam-basa darah:
- Kelebihan
asam akan dibuang oleh ginjal, sebagian besar dalam bentuk amonia.
Ginjal memiliki kemampuan untuk mengatur jumlah asam atau basa yang dibuang, yang biasanya berlangsung selama beberapa hari. - Tubuh
menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung
terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Suatu
penyangga ph bekerja secara kimiawi untuk meminimalkan perubahan pH suatu
larutan.
Penyangga pH yang paling penting dalam darah adalah bikarbonat.
Bikarbonat (suatu komponen basa) berada dalam kesetimbangan dengan karbondioksida (suatu komponen asam). Jika lebih banyak asam yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak bikarbonat dan lebih sedikit karbondioksida. Jika lebih banyak basa yang masuk ke dalam aliran darah, maka akan dihasilkan lebih banyak karbondioksida dan lebih sedikit bikarbonat. - Pembuangan
karbondioksida. Karbondioksida adalah hasil tambahan penting dari
metabolisme oksigen dan terus menerus yang dihasilkan oleh sel. Darah
membawa karbondioksida ke paru-paru dan di paru-paru karbondioksida
tersebut dikeluarkan (dihembuskan). Pusat pernafasan di otak mengatur
jumlah karbondioksida yang dihembuskan dengan mengendalikan kecepatan dan
kedalaman pernafasan. Jika pernafasan meningkat, kadar karbon dioksida
darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika pernafasan menurun, kadar
karbondioksida darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Dengan
mengatur kecepatan dan kedalaman pernafasan, maka pusat pernafasan dan
paru-paru mampu mengatur pH darah menit demi menit.
Ditulis oleh Annazmil Fayros/ 15630114
Komentar
Posting Komentar