Larutan Ideal Dan Non Ideal



http;//abikimia.blogspot.com/2012/04/larutan-non-ideal.html

Larutan merupakan kata yang sering kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari. Larutan didefinisikan sebagai campuran cairan homogen. Suatu larutan terdiri dari satu atau beberapa
jenis zat terlarut dan satu pelarut. Zat terlarut biasanya merupakan komponen yang jumlahnya sedikit dibandingkan pelarut. Proses melarut adalah proses menyebarnya partikel- partikel zat yang dilarutkan ke dalam ruang- ruang di antara partikel- partikel pelarut. Proses melarut terjadi bila ada gaya tarik- menarik antara partikel zat terlarut dan partikel pelarut. 

Larutan berdasarkan interaksi diantara komponen- komponen penyusunnya dapat dikelompokan menjadi 2 yaitu larutan ideal dan larutan non ideal. Larutan dikatakan ideal bila partikel zat terlarut dan partikel pelarut tersusun sembarang, pada proses pencampurannya tidak terjadi efek kalor. Untuk larutan biner, proses pencampuran tidak terjadi efek kalor bila energi interaksi antara partikel zat terlarut dan partikel pelarut sama dengan energi interaksi antara sesama partikel zat terlarut maupun sesama partikel pelarut.

Ciri-ciri larutan ideal:(Sarah,2012)
1.) Tidak ada perubahan sifat dari komponen (selain dari pengenceran) ketika zat bercampur
2.) Tidak ada panas yang diserap dan dilepaskan
3.) Tidak ada penyusutan volume
4.) Mengikuti hukum Raoult

Hukum Raoult
Raoult adalah seorang ahli kimia dari Perancis, ia mengamati bahwa pada larutan ideal yang dalam keadaan seimbang antara larutan dan uapnya, maka perbandingan antara tekanan uap salah satu komponennya ( misal A)

sebanding dengan fraksi mol komponen (XA) yang menguap dalam larutan pada suhu yang sama. Misalkan suatu larutan yang terdiri dari komponen A dan B menguap, maka tekanan uap A (PA) dinyatakan sebagai : 

Dimana:
PA =  adalah tekanan uap di atas larutan
XA =  adalah fraksi mol komponen A
= adalah tekanan uap A murni

Larutan yang memenuhi hukum ini disebut sebagai larutan ideal. Pada kondisi ini, maka
tekanan uap total (P) akan berharga

dan bila digambarkan maka diagram tekanan uap terhadap fraksi mol adalah seperti diperlihatkan pada gambar 1. Harga tekanan total larutan ideal pada berbagai variasi komponen diperlihatkan oleh garis yang menghubungkan PB dan PA. Salah contoh larutan ideal adalah larutan benzena-toluena.



(Endang Widjajanti FLX,2007)

Larutan Non Ideal

Larutan biner yang terdiri dari 2 komponen zat terlarut A dan pelarut B, apabila
gaya tarik antara A dan B tidak sama dengan gaya kohesi antara A dengan A dan B
dengan B, sehingga proses pelarutan menimbulkan efek kalor. Pada kondisi ini larutan
dikatan non ideal.


(Endang Widjajanti FLX,2007)


Jika gaya tarik antara A dan B lebih besar dibandingkan gaya tarik antara A
dengan A atau B dengan B, maka proses pelarutan merupakan reaksi eksoterm dengan
harga Δ Hl < 0. Hal ini akan menyebabkan tekanan uap larutan lebih kecil dibandingkan tekanan uap yang dihitung menggunakan hukum Raoult.
Contoh larutan non ideal dengan penyimpangan negatif adalah campuran antara aseton- kloroform. Penyimpangan dari hukum Raoult ini disebut penyimpangan negatif, seperti
diperlihatkan pada gambar 2. garis lengkung memperlihatkan terjadinya penyimpangan
tersebut. Sedangkan jika gaya tarik antara A dan B lebih lemah daripada gaya kohesi
masing- masing komponen maka Δ Hl > 0 atau reaksi pelarutan bersifat endoterm. Sehingga
tekanan uap larutan lebih besar daripada tekanan uap yang dihitung dengan hukum
Raoult dan disebut penyimpangan positif seperti yang diperlihatkan oleh gambar 3. Dan
contoh larutan tipe ini adalah larutan yang terdiri dari eter ((C2H5)2O) dan CCl4 (karbon
tetra klorida.

(Endang Widjajanti FLX,2007)






ISMAWATI
15630088

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesetimbanagan Fasa Sistem Tiga Komponen

TITRASI POTENSIOMETRI

TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN DENGAN METODE KAPILER