Metode Dialisi Menjadi Salah Satu Penerapan Sifat Koligatif yang Sangat Bermanfaat Bagi Penderita Gagal Ginjal




 
Diambil dari google gambar homodialisis
            Kimia menjadi salah satu cabang ilmu yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Segala jenis zat di dunia ini tersusun atas atom-atom yang berikatan satu sama lain membentuk suatu senyawa kompleks menyusun berbagai macam komponen bumi. Sebegitu dekatnya kimia dengan kehidupan hingga seluruh komponen dalam tubuh kita pun tersusun dari atom yang membentuk molekul. Molekul yang sama akan membentuk jaringan, beberapa jaringan akan membentuk organ, organ satu dan yang lainnya bekerja secara berkesinambungan membentuk sistem organ, dan inilah kesatuan sistem kerja tubuh yang begitu sempurna atas karunia Allah SWT.
            Berbicara mengenai organ di dalam tubuh, alat ini dapat dikatakan sebagai komponen penyusun tubuh dengan tugas yang spesifik. Seperti paru-paru untuk menukarkan karbon dioksida dan oksigen dalam peredaran darah, jantung untuk memompa darah keseluruh bagian tubuh, ginjal untuk mencuci darah. Apabila salah satu diantara organ tersebut mengalami kerusakan, pastilah berakibat fatal terhadap sistem kerja di dalam tubuh.
            Salah satu kejadian di masyarakat yang banyak ditemukan yakni keadaan dimana ginjal mengalami kerusakan atau gagal ginjal, sehingga ginjal tidak mampu bekerja sebagaimana mestinya. Hal ini mengharuskan manusia mencari alternatif untuk mengatasi permasalahan ginjal tersebut. Saat ini telah ada penemuan mengenai ginjal yang dibuat oleh manusia, yang memiliki fungsi yang sama untuk mencuci darah dari racun maupun obat. Akan tetapi tidak semua tubuh manusia dapat menerima nya. Solusi lain yang ditawarkan oleh para medis  yakni dengan melakukan cuci darah atau biasa disebut dengan metode dialisi. Dialisis merupakan suatu metode  cuci darah menggunakan alat dializer dengan penerapan suatu sifat koligatif larutan yakni tekanan osmotik. Sistem kerja pada dialisis ini adalah menempatkan darah berdampingan dengan cairan pencuci atau dialisa yang keduanya dipisahkan oleh lapisan semi permeable yang hanya bisa dilalui oleh air dan zat tertentu atau zat sampah. Proses ini dikatakan difusi karena adanya perpindahan suatu zat, atau bahan, atau sampah melalui membran semi permeable. Terdapat tiga proses penting dalam prinsip dialisis ini. Yang pertama yaitu difusi, yaitu perpindahan zat akibat perbedaan kadar di dalam darah dan dialisat. Makin tinggi kadar zat dalam darah, maka akan banyak yang berpindah pada dialisat. Proses kedua yakni proses ultra filtrasi, yaitu perpindahan zat dan air akibat adanya perbedaan tekanan hidrostatik dalam darah dan dialisat. Proses ketiga yakni osmosis, dimana berpindahnya air karena tenaga kimiawi yaitu perbedaan osmolaritas darah dan dialisat.
            Langkah kerja pada proses dialisi diantaranya, darah dialirkan dalam selang menuju luar tubuh, darah kotor masuk ke dalam dializer yang berisi cairan dialisat. Selanjutnya darah kotor diproses di dalam alat agar bisa digunakan kembali melalui proses dialisis tersebut. Darah yang sudah bersih dialirkan kembali ke dalam tubuh.

                                   
            Tekanan osmotik berbanding lurus dengan konsentrasi dan suhu. Ketika konsentrasi dan suhu nya tinggi maka tekanan osmotik akan tinggi pula. Semakin tinggi konsentrasi darah akibat banyak nya komponen pengotor di dalam nya, maka akan semakin pula tekanan osmotiknya.
            Proses ini kurang lebih dilakukan selama tiga kali dalam satu minggu. Dari sini kita ketahui betapa pentingnya menjaga kesehatan tubuh dan mensyukuri nikmat sehat dari Allah SWT. Salah satunya menjaga kesehatan ginjal dengan rajin minum air putih 1.5 liter dalam sehari, agar ginjal tidak terlalu berat melakukan pekerjaan nya dalam tubuh kita. Karena, dengan minum banyak air putih maka akan menurunkan kekentalan dari darah sehingga mampu menurunkan kinerja dari ginjal itu sendiri.

Ditulis oleh Nende Widya Dwi Karlinda/Kimia C/15630098

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TITRASI POTENSIOMETRI

Kesetimbanagan Fasa Sistem Tiga Komponen

TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN DENGAN METODE KAPILER