POTENSIAL REDUKSI
POTENSIAL REDUKSI
Assalamualaikum..
Dalam mata kuliah Kesetimbangan Kimia, telah
dijelaskan tentang Potensial Sel. Potensial sel (E° sel) adalah kemampuan suatu
elektrokimia untuk mendorong electron mengalir melalui rangkaian luar. Setiap
atom memiliki harga potensial standar, yang telah tertera di Tabel 1. Tabel ini
nantinya akan digunakan untuk menghitung nilai E° pada suatu reaksi. Potensial
sel standar dapat dihitung menggunakan nilai potensial standar zat – zat yang
mengalami reaksi reduksi dan oksidasi, atau yang biasa dikenal dengan reaksi
redoks.
Yang dimaksud potensial reduksi standar adalah daya
oksidator atau potensial reduksi yang diukur dalam keadaan standar. Dalam hal
ini, keadaan standar yang dimaksud dapat berupa konsentrasi larutan sebesar 1M,
tekanan larutan sebesar 1 atm, ataupun suhu larutan yakni sebesar 25°C. Jadi,
dapat kita ketahui bahwa potensial reduksi dipengaruhi oleh 3 hal, yaitu
konsentrasi larutan, tekanan parsial gas dalam sel, dan suhu.
Berikut
ini merupakan tabel potensial reduksi standar. Tabel ini nantinya dapat
digunakan untuk meramalkan kemampuan oksidasi dan reduksi dari suatu zat.
Semakin positif nilai E°sel nya, maka daya oksidasi zatnya juga akan semakin
bertambah atau zat tersebut merupakan oksidator yang baik. Namun, apabila
semakin negative nilai E°sel nya, maka daya reduksinya akan semakin bertambah
pula atau zat tersebut merupakan reduktor yang baik. Selain itu, tabel ini juga
berfungsi untuk menghitung E°sel dan untuk meramalkan reaksi redoks spontan.
Apabila nilai E° positif, maka reaksi berlangsung secara spontan. Namun,
apabila nilai E° negatif, maka reaksi berlangsung tidak spontan atau dapat
dikatakan reaksi tidak dapat berlangsung.
Pasangan
|
E° (V)
|
F2
(g) + 2eˉ
|
+ 2,87
|
O3 (g) + 2H+ (aq) + 2eˉ
|
+ 2,07
|
Co3+
(aq) + eˉ
|
+ 1,82
|
H2O2
(aq) + 2H+ (aq) + 2eˉ
|
+ 1,77
|
PbO2
(s) + 4H+ (aq) + SO42ˉ (aq) + 2eˉ
|
+ 1,70
|
Ce4+
(aq) + eˉ
|
+ 1,61
|
MnO4ˉ
(aq) + 8H+ (aq) + 5eˉ
|
+ 1,51
|
Au3+ (aq) + 3eˉ
|
+ 1,50
|
Cl2 (g)
+ 2eˉ
|
+ 1,36
|
Cr2O72ˉ (aq) + 14H+ (aq) + 6eˉ
|
+ 1,33
|
MnO2
(s) + 4H+ (aq) + 2eˉ
|
+ 1,23
|
O2 (g) + 4H+ (aq) + 4eˉ
|
+ 1,23
|
Br2 (l)
+ 2eˉ
|
+ 1,07
|
NO3ˉ (aq) + 4H+ (aq) + 3eˉ
|
+ 0,96
|
2Hg2+
(aq) + 2eˉ
|
+ 0,92
|
Hg22+
(aq)
+ 2eˉ
|
+ 0,85
|
Ag+ (aq)
+ eˉ
|
+ 0,80
|
Fe3+ (aq) + eˉ
|
+ 0,77
|
O2 (g) +
2H+ (aq) + 2eˉ
|
+ 0,68
|
MnO4ˉ(aq)
+ 2H2O (l) + 3eˉ
|
+ 0,59
|
I2 (s)
+ 2eˉ
|
+ 0,53
|
O2 (g) + 2H2O (l) + 4eˉ
|
+ 0,40
|
Cu2+ (aq) + 2eˉ
|
+
0,34
|
AgCl (s)
+ eˉ
|
+
0,22
|
SO42ˉ(aq) +
4H+ (aq) + 2eˉ
|
+
0,20
|
Cu2+ (aq) + eˉ
|
+
0,15
|
Sn4+ (aq) + eˉ
|
+
0,13
|
2H+ (aq)
+ 2eˉ
|
0,00
|
Pb2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,13
|
Sn2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,14
|
N2
(g) +
5H+ (aq) + 4eˉ
|
-0,23
|
Ni2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,25
|
Co2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,28
|
PbSO4 (s) + 2eˉ
|
-0,31
|
Cd2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,40
|
Fe2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,44
|
Cr3+ (aq) + 3eˉ
|
-0,74
|
Zn2+ (aq) + 2eˉ
|
-0,76
|
2H2O (l) + 2eˉ
|
-0,83
|
Mn2+ (aq) + 2eˉ
|
-1,18
|
Al3+ (aq) + 3eˉ
|
-1,66
|
Mg2+ (aq) + 2eˉ
|
-2,37
|
Na+ (aq)
+ eˉ
|
-2,71
|
Ca2+ (aq) + 2eˉ
|
-2,87
|
Sr2+ (aq) + 2eˉ
|
-2,89
|
Ba2+ (aq) + 2eˉ
|
-2,90
|
K+ (aq)
+ eˉ
|
-2,93
|
Li+ (aq)
+ eˉ
|
-3,05
|
Tabel 1. Potensial Reduksi Standar
Untuk menghitung E°sel suatu reaksi redoks, dapat
menggunakan rumus sebagai berikut.
dimana
:
Dalam
hal ini, apabila reaksi oksidasi maupun reduksi suatu senyawa dibalik ataupun
dikali 2, 3, dst, maka hal tersebut tidak mempengaruhi nilai E°sel. Misalnya, terdapat
soal seperti ini.
Hitung
potensial standar sel pada reaksi Zn(s)
+ CuSO4 (aq) →
ZnSO4 (aq) + Cu(s). Gunakan potensial
reduksi standar untuk menghitung potensial standar sel. Tentukan pula notasi
selnya dan ramalkan spontanitas reaksinya.
Nah,
dari sini, kita coba lihat data tabel potensial reduksi standar masing masing
senyawa terlebih dahulu.
Zn2+
(aq) + 2eˉ
Zn
(s) E°=-0,76
V
Cu2+
(aq) + 2eˉ
Cu
(s) E°=+0,34
V
SO42ˉ(aq)
+ 4H+ (aq) + 2eˉ
SO2 (g) + 2H2O (l) E°=+0,20 V
Setelah
itu, kita tentukan reaksi reduksi dan oksidasinya untuk menentukan reaksi mana
yang terjadi di dalam katoda dan reaksi mana yang terjadi di dalam anoda.
Reaksi yang terjadi pada katoda adalah reaksi reduksi dengan nilai E°sel yang
lebih positif, sedangkan reaksi yang terjadi pada anoda adalah reaksi oksidasi
dengan nilai E°sel yang lebih negatif. Jadi, pada anoda ini dapat dilakukan
pertukaran reaksi atau reaksinya dibalik karena reaksi awalnya reduksi, dan
untuk merubah ke reaksi oksidasi diperlukan pertukaran reaksi atau reaksinya
dibalik.
Katoda
: SO42ˉ(aq)
+ 4H+ (aq) + 2eˉ
SO2 (g) + 2H2O (l)
Anoda : Zn
(s)
Zn2+ (aq) + 2eˉ
Karena
pada katoda dan anoda sama sama terdapat 2eˉ pada sisi
yang berbeda (pada katoda, 2eˉ
berada pada sisi kiri tanda panah dan pada anoda, 2eˉ berada pada sisi
kanan tanda panah), maka dapat dilakukan pencoretan atau sama sama dihilangkan.
E°sel
dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1. Yakni :
Hasil
E°sel diatas masih belum selesai dan bukan hasil akhirnya, karena reaksi yang
terbentuk belum sama seperti yang terdapat pada soal. Jadi, kita hitung kembali
untuk reaksi yang terjadi selanjutnya.
Katoda
: Cu2+ (aq)
+ 2eˉ
Cu
(s)
Anoda
: SO2
(g) + 2H2O (l)
SO42ˉ(aq)
+ 4H+ (aq) + 2eˉ
Karena
pada katoda dan anoda sama sama terdapat 2eˉ pada sisi
yang berbeda (pada katoda, 2eˉ
berada pada sisi kiri tanda panah dan pada anoda, 2eˉ berada pada sisi
kanan tanda panah), maka dapat dilakukan pencoretan atau sama sama dihilangkan.
Setelah
itu, kita reaksikan hasil reaksi pertama dan hasil reaksi kedua. Dari kedua
reaksi ini, kita bisa sekalian menentukan hasil E°selnya
dengan cara dijumlahkan.
Dalam
hal ini, SO42ˉ
tidak
ikut dicoret, karena SO42ˉ
dibutuhkan
untuk direaksikan dengan Zn2+ dan
Cu2+. Selanjutnya, atom yang
memiliki ion + dan – ini dapat digabungkan, dengan syarat memiliki muatan yang
netral apabila digabungkan. Hasil reaksinya adalah sebagai berikut.
Zn
(s) + CuSO4 (aq)
Cu (s) + ZnSO4
(aq) E°=+1,10
V
Untuk menentukan notasi sel suatu reaksi, perlu diketahui
terlebih dahulu. Apasih notasi sel itu? Notasi sel merupakan symbol untuk
menggambarkan rangkaian sel volta dan reaksi redoks yang berlangsug didalamnya.
Notasi sel biasanya terdiri dari anode dan katode. Pada notasi sel, terdapat
tanda || yang menjelaskan tentang adanya jembatan garam yang digunakan untuk
memisahkan anode dan katode. Selain itu, pada notasi sel juga terdapat tanda |
yang menjelaskan tentang batas fase. Electrode anode terletak di sisi kiri, dan
electrode katode terletak di sisi kanan.
Pada data potensial reduksi standar,
dapat diketahui bahwa
Zn (s) memiliki
nilai E°sel yang lebih negatif daripada Cu (s). Jadi, yang berada di anode adalah Zn (s) dan yang berada di katode
adalah Cu (s).
Dalam hal ini, Zn (s) berpasangan
dengan ZnSO4 (aq) dan Cu
(s) berpasangan
dengan CuSO4 (aq). Untuk
menentukan fase mana yang berada di awal, maka ditentukan biloks (bilangan
oksidasi) dari masing masing fase. Zn memiliki biloks 0, sedangkan ZnSO4 memiliki
biloks +2. Cu memiliki biloks 0,
sedangkan CuSO4 memiliki biloks +2.
Kemudian, kita tentukan reaksinya, pada sisi kiri jembatan garam (tanda
||) terjadi reaksi reduksi, dan pada sisi kanan jembatan garam terjadi reaksi
oksidasi. Sudah kita ketahui bahwa reaksi reduksi mengalami penurunan bilangan
oksidasi dan reaksi oksidasi mengalami peningkatan bilangan oksidasi. Dari sini
dapat dituliskan notasi sel sebagai berikut.
Zn
| ZnSO4 || Cu | CuSO4
Reaksi tersebut berlangsung secara
spontan karena nilai E°sel nya positif.
Demikian yang dapat saya jelaskan
mengenai materi Potensial Reduksi. Apabila ada kurang lebihnya, saya mohon maaf
sebesar – besarnya.
Wassalamualaikum
Warahmatullahi Wabarokatuh.
By: Sonia Nur Fadillah Octavia (15630099)
Komentar
Posting Komentar