TRANSFORMASI FISIS ZAT MURNI
Zat murni adalah materi yang seluruh bagiannya mempunyai susunan tertentu yang tetap dan sifat sifat yang sama serta tidak dapat dipisah pisahkan menjadi dua bentuk zat lain atau lebih yang mempunyai sifat yang berbeda kecuali dengan perubahan kimia contoh : air,etanol, emas, perak, garam dapur,dll.
Fase suatu senyawa
adalah bentuk keadaan materi senyawa tersebut yang seragam diseluruh bagian
komposisis secara kimia maupun fisiknya.
Mendidih, membeku dan perubahan dari grafit menjadi intan merupakan
contoh-contoh perubahan fase tanpa perubahan komposisi. Akan tetapi, untuk
zat-zat murni, fungsi Gibbs molar sistem sama dengan potensial kimia µ,
sehingga kecenderungan perubahan searah dengan penurunan potensial kimia µ.
Transisi fase
terjadi pada temperatur tertentu untuk suatu tekanan tertentu. Temperatur
transisi adalah temperatur di mana kedua potensial kimia bertemu dan µ(s) =
µ(l). meskipun demikian, kita harus selalumembedakan antara termodinamika
transisi fase dan lajunya. (Atkins,1996).
Diagram fasa suatu senyawa
adalah diagram yang menujukkan kondisi tekanan dan temperatur yang terkait
suatu kondisi fase yang secara termodinamik stabil.
Bentuk
umum gambaran daerah kondisi tekanan dan temperatur dimana padatan, cairan, dan
gas berada pada keadaan stabil ( memiliki energi gibss yang minimum ). Garis
yang memisahkan masing masing daerah disebut sebagai batas fase. Pada batas ini menunjukkan suatu harga p dan T dimana
dua fase dalam keadaan keseimbangan. Titik pada kurva yang menunjukkan adanya
kesetimbangan antara
fase fase padat, cair dan gas. Titik ini disebut sebagai titik tripel.
(Iqmal Tahir, 2014)
Tekanan uap.
Garis yang memisahkan fase cair-uap pada diagram fasa menunjukkan
tekanan uap pada
variasi temperatur. Suatu senyawa murni fase cair yang diletakkan dalam
vessel. Akan ada tekanan dari uap di dalam wadahyang berada dalam kesetimbangan
dengan padatan.
Tekanan uap sublimasi.
Garis yang memisahkan fase padatan-uap pada diagram fasa menunjukkan
tekanan uap sublimasi pada variasi temperatur.
Jika cairan dalam vessel dipanaskan maka uap akan
terbentuk di permukaan. Pada kondisi temperatur tertentu maka tekanan uap akan
sama dengan tekanan luar (eksternal), penguapan dapat terjadi melalui gelembung
cairan dan uap akan memenuhi lingkungan secara cepat disebut proses mendidih. Temperatur
ini disebut Titik Didih.
Pada kondisi tekanan luar 1 atm Titik Didih Normal.
Stabilitas Fasa dan Transisi Fase
Ukuran stabilitas ditentukan berdasarkan energi Gibbs suatu senyawa dan
biasanya dinyatakan dalam energi molar Gibbs (Gm). Ukuran ini diturunkan
terkait kuantitas senyawa dalam bentuk potensial kimia (µ)
Konsekuensi dari hukum termodinamika kedua :
Pada kesetimbangan, potensial kimia dari suatu senyawa adalah sama tidak
tergantung dari jumlah fase yang ada.
Ketergantungan stabilitas fase
pada suhu:
Entropi menunjukkan perubahan energi Gibbs yang tergantung dari
temperatur. Untuk senyawa murni, maka potensial kimia adalah energi Gibbs,
sehingga :
Respon
pelelehan pada tekanan yang diberikan:
Kebanyakan zat meleleh pada T tinggi, jika tekanan diberikan pada
sampel, maka tekanan akan mencegah pembentukan fase cair yang kurang rapat. Terdapat
perkecualian, termasuk untuk air, dimana cairan lebih rapat daripada padatannya.
Pada kasus ini tekanan akan mendorong pembentukan fase cair. Jadi air akan
membeku pada T lebih rendah jika diberi tekanan.
Penambahan tekanan menaikkan potensial kimia zat murni karena Vm > 0.
Kebanyakan kasus :
Maka penambahan p akan menaikkan µ (l) yang lebih banyak dari µ (s).
Pengaruh
tekanan yang diberikan terhadap tekanan uap:
Pada fase embun, parameter yang berubah adalah tekanan uap. Penambahan p
dapat dilakukan dengan (a) secara mekanis atau (b) pemberian tekanan dengan
bantuan gas inert.
Jika tekanan diberikan kepada fase uap, tekanan uap akan naik. Hal ini karena
molekul-molekul terperas keluar dari fase embun dan keluar sebagai gas.
Mas Chanif
15630093
Komentar
Posting Komentar