Tugas Kesetimbangan Kimia
Zulfa Badrotul Laili
15630092 / Kimia C

 SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang tidak tergantung pada macamnya zat terlarut tetapi semata-mata hanya ditentukan oleh banyaknya zat terlarut (konsentrasi zat terlarut. Macam-macam sifat koligatif larutan antara lain penurunan tekanan uap, peningkatan titik didih, penurunan titik beku, dan gejala tekanan osmotik
1.      Penurunan Tekanan Uap
Proses perubahan wujud dari cair menjadi gas disebut dengan penguapan. Penurunan tekanan uap merupakan kecenderungan molekul-molekul cairan untuk melepaskan diri dari molekul-molekul cairan disekitarnya untuk menjadi uap. Jika ke dalam cairan dimasukkan suatu zat terlarut yang sukar menguap dan membentuk suatu larutan, maka hanya sebagian pelarut saja yang menguap, sedangkan sebagian yang lain penguapannya dihalangi oleh zat terlarut yang sukar menguap tadi. Penurunan tekanan uap menurut Hukum Roult, tekanan uap salah satu cairan  dalam ruang di atas larutan ideal tergantung pada fraksi mol cairan tersebut dalam larutan. Adapun penjelasan tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :
Pa = xa . Pao
            Pa        = tekanan uap larutan
            Xa        = fraksi mol
            Pao       = tekanan uap pelarut murni
Berdasarkan rumus tersebut dapat diketahui bahwa penurunan tekanan uap pelarut berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut yang sukar menguap maka semakin bsar pula penurunan tekanan uapnya.
Salah satu contoh penerapan penurunan tekanan uap dalam kehidupan sehari-hari adalah adanya laut mati. Laut ini mengandung air yang berkadar garam sangat tinggi serta tidak berhubungan dengan laut bebas. Pada saat berenang di laut mati, seseorang tidak akan tenggelam karena konsentrasi zat terlarutnya yang sangat tinggi sehingga laut ini bisa dimanfaatkan untuk tempat hiburan atau rekreasi bagi keluarga.
2.      Kenaikan Titik Didih
Bila suatu zat cair dinaikkan suhunya maka semakin banyak zat cair yang menguap. Pada suhu tertentu jumlah uap di atas permukaan zat cair akan menimbulkan tekanan uap yang sama dengan tekanan udara luar. Keadaan dimana tekanan uap zat cair sama dengan tekanan udara disekitarnya disebut mendidih. Sedangkan suhu ketika tekanan uap di atas permukaan zat cair sama dengan tekanan udara luar disebut dengan titik didih.

Menurut hukum Roult, besarnya kenaikan titik didih larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan (m) dan kenaikan titik didih molalnya. Hal ini dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut :
Tf = Kf ( n x 1000 ) / p
            Dimana,
            Tf        = besar kenaikan titik didih
            Kf        = Konstanta kenaikan titik didih
            m         = molalitas dari zat terlarut
            n          = jumlah mol zat terlarut
            p          = massa pelarut
            Penerapan kenaikan titik didih dalam kehidupan sehari-hari adalah apabila kita merebus air dalam panic tertutup, maka air tersebut akan mendidih saat tekanan uap dalam panci mencapai 1 atm. Oleh karena itu, merebus air dalam keadaan tertutup akan lebih cepat dibanding dengan keadaan terbuka.

3.      Penurunan Titik Beku
Proses pembekuan suatu zat cair terjadi bila suhu diturunkan sehingga jarak antar partikel akan semakin dekat dan gaya tarik-menarik antar molekul akan sangat kuat. Adanya partikel-partikel dari zat terlarut akan menghalangi proses pergerakan molekul – molekul zat cair. Sehingga diperlukan energi  yang cukup besar untuk melawan partikel – partikel penghalang tersebut. Energi inilah yang disebut dengan titik beku.
Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan dengan tetapan penurunan titik beku pelarut. Hal ini dapat dituliskan dalam persamaan sebagai berikut :
Tb = Kb ( n x 1000 ) / p
            Dimana,
            Tb        = besar penurunan titik beku
            Kb       = Konstanta penurunan titik beku
            m         = molalitas dari zat terlarut
            n          = jumlah mol zat terlarut
            p          = massa pelarut
Penerapan penurunan titik beku larutan dalam sehari-hari adalah antibeku pada radiator mobil. Di daerah beriklim dingin, ke dalam air radiator biasanya ditambahkan etilen glikol. Penambahan etilen glikol ke dalam air radiator akan menurunkan titik beku cairan radiator sehingga dalam keadaan dinginpun cairan radiator tidak akan membeku dan rusak. Selain itu, cairan beku ini juga menaikkan titik didih sehingga mengurangi penguapan yang terjadi pada radiator.

4.      Gejala Tekanan Osmotik

Proses osmosis merupakan proses perpindahan dari konsentrasi rendah ke konsentrasi tinggi. Dalam kehidupan sehari-hari, proses osmosis dapat ditemukan dalam penyerapan air oleh akar tanaman. Tanaman membutuhkan air dari dalam tanah. Air tersebut diserap oleh tanaman melalui akar. Tanaman mengandung zat-zat terlarut sehingga konsentrasinya lebih tinggi daripada air di sekitar tanaman. Sehingga air disekitar tanaman tersebut diserap oleh tanaman  untuk proses fotosintesis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TITRASI POTENSIOMETRI

Kesetimbanagan Fasa Sistem Tiga Komponen

TEGANGAN PERMUKAAN CAIRAN DENGAN METODE KAPILER